dingin sempat terasa menampar
tadi di malam ini
namun kehangatan kini mulai
menyelimuti diri meski
masih jua menerpa
dingin yang tadi
menemani heningnya malam
(ada gemericik air terdengar meski
tak gerimis, tak hujan)
1995
dingin sempat terasa menampar
tadi di malam ini
namun kehangatan kini mulai
menyelimuti diri meski
masih jua menerpa
dingin yang tadi
menemani heningnya malam
(ada gemericik air terdengar meski
tak gerimis, tak hujan)
1995
Tujuh belas delapan belas tahun silam
Kau adalah gadis cantik yang paling kukagumi
Yang paling kerap bikinku berbunga-bunga di hati
Yang paling sering kutulis namanya di diary
Padahal yang kulakukan sebatas memandangimu
Kadang kurasa kau balas menatapku
Selebihnya kita hanya diam membisu
Sehingga tiada apa pun terjadi
Kemudian begitu saja kau pergi
Dan kabar tentangmu tak kutahu lagi
Tujuh belas tahun kemudian
Tanpa kuduga kita kembali berjumpa
Walau sementara lewat tulisan belaka
Setidaknya kita telah saling menyapa
Selayaknya memang jika kau lupakan diriku
Kau pun tak tahu aku pernah menyanjungmu
Sampai akhirnya kuungkapkan rahasia itu
Tersuratlah lagi sebuah cerita
Tapi belum jelas temanya apa
Biarkan waktu nanti menjawabnya
2009
mengulur masa mengukur rasa
tak lelah jua tapak melangkah
menyeberang samudera menerjang wewana
mestinya hingga bersua pula
selama ini apa dicari
mengulur masa mengukur rasa
tak letih tapak tertatih
tak jenuh jua tapak menjauh
2009
Bahagia rasa kala
Ada yang menjadi tumpuan kerinduanku
Lalu bisa bertemu
Hidup ini makin menggembirakan saja
Dan kala tiada yang membuatku rindu
Kering terasa dunia
Seakan keteduhan selalu menjauh
(Bilakah aku merindu lagi?)
1995