Minggu, 12 Desember 2010

Ketika Bercak Begitu Menjejak

bercak begitu menjejak

di wajah, leher, dada,

punggung, tangan, kaki,

nyaris di sekujur waruga


bukan sebatas membuat paras

jadi tidak sebagaimana layaknya

melainkan perih pun sesekali

mesti dirasai pada sebagian sisi


beragam upaya coba mengusirnya

namun sabar kudu senantiasa menyertai

maka akan sampailah nanti

kembali laksana sediakala


2010

Minggu, 23 Mei 2010

Sementara Ini

Untuk sementara ini biarlah belum ada satu perempuan istimewa dalam hidupku yang paling mampu membahagiakanku dan memberi sesuatu yang berbeda, melainkan telah cukuplah ada sejumlah perempuan rupawan yang bisa memberi keceriaan –dengan banyak keterbatasan- karena merekalah sahabat-sahabat baikku kini.

2010

Selasa, 13 April 2010

Trilogi buat Seseorang yang Ayu - Dahulu

(1)

berjalan anggun

dengan ayu di wajahmu

semampai tubuhmu

meski dengan sekadar berjins ria

bahkan dengan kaos saja

apik

menyejukkan

menggembirakan



1994


(2)

seandainya

kau tidak setinggi itu

kau lebih muda dariku

atau bukan kakak kelasku

mungkin hanya kau di hatiku kini

dan akan kucoba mendekatimu

meraih hatimu untukku

tapi sebelah mata pun

tidak kau pernah

melihatku


senantiasa melihatmu

meski sekilas saja

cukup membuat

sejuk di jiwa


1995


(3)

sekadar suka

memandang sosokmu

tiada lebih dari itu

namun mengapa

ada kau dalam mimpi

meski di situ aku

menatapmu semata

seperti kenyatannya


1995




Selasa, 23 Maret 2010

Berseri-seri Kala Pagi

Masih lelah berteman kecewa sejatinya

Namun sirnalah semua seketika

Begitu salamku mendapatkan reaksi

Maka berseri-serilah kalbu di kala pagi

Semoga kau pun merasa sumringah pula

Menjalani hari ini berkawan sukacita


2010

Mencintaimu Memang Susah*

Sejak sekian pekan silam hanya dirimu

seorang yang kurindu ingin bertemu, yang selalu

mau kutahu kabarnya tiap hari, bahkan yang

senantiasa kubaca statusnya di facebook


Padahal belum jelas apa aku sudah jatuh

hati kepadamu karena belum cukup kupahami

siapa sejatinya dirimu


Sembilan belas hari sudah berlalu sejak

pertemuan pertama kita di sebuah malam

dan masih terus kunanti hadirnya saat

perjumpaan kita selanjutnya


Aku sadar bahwa akhir hubunganmu dengan

seseorang belum lama terjadi, maka mungkin

tak bisa serta merta kaubuka lagi pintu hati


Tapi aku tak ingin melihatmu larut dalam duka,

bahkan aku tak keberatan jika dapat menemanimu

untuk kembali merasa gembira


Bisa jadi aku baru mencoba mencintaimu,

namun mengapa hal itu terasa tak mudah?


Sesungguhnya apakah layak kau kucintai

dan apakah mungkin kau mencintaiku?


Denganmu atau dengan siapakah dapat

kurajut sukacita dalam sebuah kisah cinta?


Senantiasa kuharap ada isyarat-isyarat dari Tuhan

sebagai jawaban segala tanyaku itu


2010


* meminjam judul sebuah lagu milik Sabila

Sabtu, 13 Februari 2010

Dan Sehabis Hujan

Malam senyap dingin, sayup-sayup ada suara

orang yang masih bicara di antara mereka

yang telah terlelap atau tengah berasyik

masyuk berdua saling menghangatkan

atau menikmati kopi/teh panas atau masih

terjaga menjelang tidur sendirian

belaka seperti aku.

Dan sehabis hujan malam ini, itulah

yang sedang terjadi.


2010

Kamis, 04 Februari 2010

Terbesit Bayangan

Terbesit di benakku

bayangan tentang masa depan

Dengan yang ada kini

dan nanti

akankah asa kugenggam

menyibak duka

menggapai bahagia?


Masih ada menit-menit

yang panjang

cukup untuk mulai

memeras keringat

demi masa nanti

yang ‘kan tiba

jua


1995


Kamis, 28 Januari 2010

Episode Terbaru (Serial Sariawan)

Masih dalam hitungan hari, belum sepekan
Selebihnya sama dengan episode silam
Sang luka hingga kini masih menganga
Sesekali perih pun mengemuka
Sudah bertambah cara mengusirnya
Masih belum sudi pergi jua dia

Yang penting aku mesti lebih sabar saja

2010

Minggu, 24 Januari 2010

Mumet Itu Sepet

kiranya saat rehat terlampau singkat

mutlak terjaga segera kendati waruga masih penat

sanggup berderap mantap memang tanpa cacat

justru mustaka beta bagai kecantolan benda berat


2010

Rabu, 20 Januari 2010

Sehabis Sekian Saat Sudah Sarat

(Degradasi Tentatif)


Sehabis sekian saat sudah sarat

Karunia, kenikmatan, kebahagiaan, kejayaan

Lantas bukannya kian disyukuri

Hidup yang dijalani

Namun justru menodai hari demi hari

Dengan bercak-bercak dosa, salah, dan alpa

Baik yang disadari maupun tanpa disengaja

Maka terang saja telah terjadi degradasi


Namun keterpurukan dilarang berkepanjangan

Mesti segera bangkit kembali, menanjak lagi


Sehabis sekian saat sudah sarat

Karunia, kenikmatan, kebahagiaan, kejayaan

Lantas jalan menyimpang sesaat

Maka bergegas saja menuju jalan kebenaran

Yang lurus, yang bercahaya, menuju surga

Karena sama sekali entahlah

Bilakah kesempatan untuk bertobat

Selalu hadir kembali setelah bermaksiat


2008

Rabu, 13 Januari 2010

Bukan Puisi

Di masa silam mudah saja sepertinya

Kusuratkan sejumlah kata

Ada yang lazim, sesekali tak biasa

Yang terang mesti bermakna

Lantas, puisi pun menjelma


Di masa kini menjadi sulit kenyataannya

Masih terus kusuratkan banyak kata

Malah wujudnya begitu beraneka

Yang jelas tetap bermakna

Namun, bukanlah puisi namanya


2007

Jumat, 08 Januari 2010

Ketika Diam pun Jadi Masalah

Ternyata terlalu diam pun dapat menjadi

masalah, ketika sikap itu menjadi isyarat

ketidakpedulian sekaligus wujud nyata

ketiadaan penghormatan/penghargaan

kepada orang lain.


Jelaslah itu masalah, kami terbiasa

peduli karena saling menghargai dan menyayangi.

Dia itu antara ada dan tiada, sementara

kami dianggapnya jelas tak ada.


Dan jika dia tetap dengan sikapnya mengasingkan

diri, mungkin lebih baik dia tak perlu lagi

berada di tempat orang-orang yang mengerti indahnya

kebersamaan dan selalu saling peduli ini.


(Mohon maaf kepada Ibu Y, kami sepertinya

belum bisa membalas budi baikmu yang tulus

kepada kami jaman dahulu).


2010