Rabu, 29 Oktober 2008

Terkenang Ibunda

Cemas sempat meremas

Apakah kalbu telah sekeras batu?

Barangkali sudah setinggi Himalaya

Atau bisa jadi seluas Asia

Segenap dosa kesalahan yang menjelma

Sekiranya ditumpuk atau digelar utuh

Namun sesalku tak cukup menyentuh

Palung hati terdalam, kendati begitu hasratku


Baru ketika terkenang mendiang Ibunda

Teringat kerap kubuat sedih dan kecewa dirinya

Tersadar belum cukup kuberi bahagia dan bangga untuknya

Pecahlah kantung air mata

Meneteslah tanpa terbendung lagi

Ternyata kalbu mungkin masih selembut salju


Ya Allah, perkenankan aku bahagiakan dia

Kendati dia telah jauh tak bisa kutemui lagi,

Biarkanlah hidupku berarti bagi Ibunda


(2008)

Tidak ada komentar: